http://downloads.totallyfreecursors.com/thumbnails/monkey-ani.gif Monica Kristiani: 2012

Sabtu, 14 Juli 2012

Sebelum seperti sekarang..


Dear all..
Lupa tepatnya kapan foto ini diambil, yang jelas dulu kami masih spaneng dengan setumpuk tugas yang menguras energi dan pikiran. Purwokerto, tepatnya di RS Prof. Margono Soekarjo, di lorong-lorong dan di bangsal perawatan, bertemu pasien, ngobrol sana sini, rasanya baru kemarin..

"Kita semua adalah tempayan yang retak"


Seorang tukang air di India memiliki dua tempayan besar; masing-masing tergantung pada kedua ujung sebuah pikulan, yang dibawanya menyilang pada bahunya. Satu dari tempayan itu retak, sedangkan tempayan yang satunya lagi tidak. Jika tempayan yang tidak retak itu selalu dapat membawa air penuh setelah perjalanan panjang dari mata air ke rumah majikannya, tempayan retak itu hanya dapat membawa air setengah penuh. Selama dua tahun, hal ini terjadi setiap hari

Si tukang air hanya dapat membawa satu setengah tempayan air ke rumah majikannya.Tentu saja si tempayan yang tidak retak merasa bangga akan prestasinya, karena dapat menunaikan tugasnya dengan sempurna. Namun si tempayan retak yang malang itu merasa malu sekali akan ketidaksempurnaannya dan merasa sedih sebab ia hanya dapat memberikan setengah dari porsi yang seharusnya dapat diberikannya.

Setelah dua tahun tertekan oleh kegagalan pahit ini, tempayan retak itu berkata kepada si tukang air, "Saya sungguh malu pada diri saya sendiri, dan saya ingin mohon maaf kepadamu." "Kenapa?" tanya si tukang air. "Kenapa kamu merasa malu?" "Selama dua tahun ini, saya hanya mampu membawa setengah porsi air dari yang seharusnya dapat saya bawa karena adanya retakan pada sisi saya telah membuat air yang saya bawa bocor sepanjang jalan menuju rumah majikan kita. Karena cacatku itu, saya telah membuatmu rugi," kata tempayan itu.

Si tukang air merasa kasihan pada si tempayan retak, dan dalam belas kasihannya, ia berkata, "Jika kita kembali ke rumah majikan besok, aku ingin kamu memperhatikan bunga-bunga indah di sepanjang jalan." Benar, ketika mereka naik ke bukit, si tempayan retak memperhatikan dan baru menyadari bahwa ada bunga-bunga indah di sepanjang sisi jalan, dan itu membuatnya sedikit terhibur. Namun pada akhir perjalanan, ia kembali sedih karena separuh air yang dibawanya telah bocor, dan kembali tempayan retak itu meminta maaf pada si tukang air atas kegagalannya.

Si tukang air berkata kepada tempayan itu, "Apakah kamu memperhatikan adanya bunga-bunga di sepanjang jalan di sisimu tapi tidak ada bunga di sepanjang jalan di sisi tempayan yang lain yang tidak retak itu? Itu karena aku selalu menyadari akan cacatmu dan aku memanfaatkannya. Aku telah menanam benih-benih bunga di sepanjang jalan di sisimu, dan setiap hari jika kita berjalan pulang dari mata air, kamu mengairi benih-benih itu. Selama dua tahun ini aku telah dapat memetik bunga-bunga indah itu untuk menghias meja majikan kita. Tanpa kamu sebagaimana kamu ada, majikan kita tak akan dapat menghias rumahnya seindah sekarang." Setiap dari kita memiliki cacat dan kekurangan kita sendiri.

Kita semua adalah tempayan retak. Namun jika kita mau,Tuhan akan menggunakan kekurangan kita untuk menghias rumah-Nya. Di mata Tuhan yang bijaksana, tak ada yang terbuang percuma. Jangan takut akan kekuranganmu. Kenalilah kelemahanmu dan kamu pun dapat menjadi sarana keindahan Tuhan.
Ketahuilah, di dalam kelemahan kita, kita menemukan kekuatan kita.

(ANONIM)

Kamis, 14 Juni 2012

Istri, Ibu dan Wanita karier...

Menjalankan peran sebagai Ibu rumah tangga sekaligus wanita yang bekerja, rasanya sudah menjadi rutinitas biasa ketika harus bangun lebih awal dan tidur paling larut. Menyiapkan sarapan, membersihkan rumah sebelum akhirnya mandi dan bersiap untuk pergi ke kantor dalam kondisi yang prima. Dalam peranan sebagai istri, ibu dan wanita karier tidak jarang timbul masalah karena peranan yang multifungsi tersebut.
Bingung, lelah....
Sebagai istri dan ibu tentunya saya tidak boleh melupakan keluarga, tetapi di sisi lain saya juga harus menjadi karyawan yang profesional. Sebagai wanita bekerja profesionalitas harus tetap dijaga dan tidak boleh menurun hanya karena peran sebagai istri dan ibu di rumah.
Mencoba membuat List..
1. Pekerjaan di kantor: dibuat menurut urutan prioritasnya, (harus dilakukan)
    Jangan tunda pekerjaan
2. Memanfaatkan waktu secara maksima (di kantor dan di rumah)
3. Tetap beri perhatian pada suami dan anak (menelpon saat istirahat)
4. Saat di rumah, waktunya full untuk keluarga tercinta ;)
5. PENTING: Lakukan dengan penuh sukacita

Mudah-mudahan bermanfaat untuk kita semua
God Bless

(Inspired by Spirit for Woman)

Selasa, 12 Juni 2012

Tips Unik

Langkah-langkah untuk mengembangkan hati yang gembira untuk menghasilkan kesehatan yang baik dan jauh dari penyakit :
1. Mengampuni
2. Mengendalikan lidah
3. Bersahabatlah dengan orang-orang yang positif
4. Berilah makanan yang sehat ke dalam pikiran anda
5. Kehidupan berohani yang akan mengubah kehidupan anda

 

Sudahkah saya bersyukur??


Pelajaran bersyukur adalah pelajaran pertama yang saya anggap penting dalam setumpuk mata pelajaran di sekolah kehidupan 
Bersyukur di kala suka, adalah saat hidup berjalan sebagaimana saya harapkan, tidaklah sulit. Saya dengan mudah mengucapkan syukur atas segala macam hadiah yang saya peroleh, prestasi yang saya raih, penghargaan yang saya terima, dan berbagai rejeki serta kemudahan dalam kehidupan sehari-hari. Dan setiap kali saya mengingat-ingat kemurahan Tuhan, saya dengan mudah dapat mengucapkan syukur dalam hidup saya.
Namun, bersyukur di kala duka  tidak mudah saya lakukan. Bagaimana saya harus bersyukur ketika hidup berjalan tidak seperti yang saya inginkan? Ketika saya kecewa karena tidak mendapatkan apa yang saya harapkan, atau ketika beban kehidupan terasa berat karena harus menunaikan sejumlah kewajiban dalam keluarga atau dalam pekerjaan, maka mengucap syukur menjadi soal yang tidak mudah.
Saya kemudian menyimpulkan bahwa bersyukur di kala suka itu mudah, tetapi bersyukur di kala duka memerlukan latihan dan disiplin. Bersyukur atas berkat yang Tuhan limpahkan itu gampang, tetapi bersyukur atas penderitaan yang Tuhan ijinkan menimpa hidup saya, jelas tidak mudah. Dan karena yang terakhir ini tidak mudah, saya perlu mempelajarinya dengan lebih seksama.
”Sekurang-kurangnya ada dua pilihan yang bisa kamu ambil ketika hidupmu sedang dilanda kesusahan. Pertama, kamu bisa mengeluh atau bahkan mengutuk hidup sendiri; Kedua, kamu bisa tetap bersyukur karena kamu yakin bahwa tidak ada kesusahan yang di ijinkanTuhan melampaui kekuatan yang telah diberikannya kepada kamu. Bahkan acapkali kesusahan yang di ijinkan Tuhan itu sesungguhnya merupakan sebuah proses persiapan untuk kamu menikmati suka cita yang lebih besar dari yang pernah kamu alami sebelumnya. 

God Bless U